FILTRASI
Proses filtrasi merupakan proses pengolahan
dengan cara mengalirkan air limbah melewati suatu media filter yang disusun dari bahan-bahan butiran dengan diameter dan
tebal tertentu.
Proses ini ditujukan
untuk menghilangkan bahan-bahan terlarut dan tak terlarut (biological floc yang masih tersisa setelah pengolahan secara
biologis).
Kompetensi
: FILTRASI
Mahasiswa mampu merancang unit
kolam filtrasi melalaui perhitungan
dimensi perancangan. Media filter
yang umum digunakan sebagai filter adalah
pasir. Menurut kecepatan an mekanisme pengalirannya, saringan pasir dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Saringan pasir
cepat.
2. Saringan pasir
lambat.
3. Saringan
bertekanan.
Gambar untuk masing-masing jenis saringan dapat dilihat sebagai berikut
:
MEKANISME PROSES FILTRASI
Selama air kotor
dialirkan melewati saringan pasir berlangsung pembersihan yang bekerja menurut
proses-proses mekanis,pengendapan dan penyerapan, metabolism biologis dan
perubahan elektrolisa.
PROSES MEKANIS
Bahwa dalam lapisan
suatu saringan pasir terdapat rongga-rongga kecil yang memungkinkan air lewat
sebagai aliran dalam tanah. Partikel halus yang tidak dapat lolos dari
rongga-rongga ini akan tertahan dan dengan demikian dapat membebaskan air dari
kandungan kotornya.
PENGENDAPAN
DAN PENYERAPAN
Rongga antara butiran
tanah / pasir akan berlaku sebagai kola sedimentasi,
selanjutnya kotoran halus akan mengendap disitu dan tidak akan lolos lagi
karena adanya daya adhesi dari butiran tanah tanah / pasir yang mengikat
kotoran. Selain itu proses penangkapan kotoran ini dapa pula dipercepat oleh
adanya gelatin yang menyelimuti butiran pasir sebagai akibat adanya bakteri
atau bahan kimia yang ikut terbawa dalam aliran.
METABOLISME
BIOLOGIS
Perkembangan dari
proses kehidupan disebut sebagai metabolise biologis. Selama proses pengaliran
air lewat rongga-rongga pori tanah, bakteri yan ikut terbawa akan terperangkap
dalam rongga ini. Selanjutnya bakteri ini akan mengeluarkan lender yang dapat
membentuk lapisan tipis di sekitar butiran pasir. Setelah beberapa waktu
lapisan lender ini akan membentuk suatu lapisan yang terdiri dari kumpulan
bakteri yang mampu menangkap, menyaring serta merubah bahan-bahan organik
menjadi bahan yang lain melalui proses biokimia yang kompleks. Dengan demikian
lapisan ini yang sering disebut sebagai schmutzdecke
akan merupakan media kehidupan mikrorganisme atapun bakteri yang sekaligus
bekrja sebagai saringan yang efektif.
PERUBAHAN
ELEKTROLISA
Butiran tanah / pasir, kotoran
halus maupun bahan-bahan terlarut pada aliran air mengadung aliran listrik.
Menurut teori ion, suatu benda yang mempunyai muatan listrik yang saling
bertolak belakang akan mengalami gaya tarik menarik dan saling menetralisir.
Kejadian ini akan meyebabkan terjadinya perubahan kompsisi kandunga yang
menyebakan perubahan kualitas airnya.
PARAMETER
OPERASI
Parmeter operasi yang
mempengaruhi efektifitas saringan terutama adalah gradai butiran dan tebal
saringan. Walaupaun demikian kualitas / karakteristik air limbahnya sendiri
sering juga mepengaruhi efekitifitasnya.
GRADASI BUTIRAN
Fungsi saringan yang
baik akan ditentukan oleh gradasi dari butiran saringan. Pemilihan ukuran butir
yang terlalu halus akan menyebabkan sulitnya proses perkolasi air didalam
saringan dan akan merendahkan produktivitas
serta menyulitkan pemeliharannya. Sedangkan untuk butiran terlalu kasar
akan meyebabkan bateri maupun kotoran halus akan sulit tersaring. Uniformity coefficient (derajat sama
rata) dan effectif size (derajat sama
rata) dari suatu media pasir merupakan factor dominant dalam penentuan
efektifitas suatu saringan. Yang dimaksud derajat sama rata disini adalah
perbandingan ukuran diameter butiran yang lolos dari suatu ukuran saringan
tertentu, yaitu d60/d10. Adapun d60 adalah ukuran diameter saringan yang sama
60% dari sample lolos dari sringan tersebut, sedangkan untuk d10 hanya 10% dari
sample yang lolos. Syarat diameter butir terhadap butir lapisan dibawahnya agar
butir pasir tidak lolos :
1/4 . π . dxd > 1/80 . π . DxD
Yang berarti :
D < 4.5 d
Dengan : d =
diameter butir kecil.
D = diameter butir besar.
Syarat analisa
ayakan :
a) Saringan pasir
cepat atau filter mekanis :
Derajat kerja
: d10 = 0.35 – 0.55 mm
Derajat sama
rata : d60/d10= 1.6
b) Saringan pasir
lambat atau filter biologis :
Derajat kerja
: d10 = 0.30 – 0.35 mm
Derajat sama
rata : d60/d10 = 1.75
TEBAL SARINGAN
Selain uniformity coefficient dan gradasi pasir, untuk mendapatkan hasil
yang baik diperlukan ketebalan lapisan tertentu. Ketebalan lapisan pasir yang
umum dugunakan bervariasi antara 75-90 cm (Sing, 1980), atau 90-110 cm (Punmia,
1979).
KUALITAS AIR
Saringan pasir lambat mempunyai
efisiensi yang cukup tinggi (±98-99%) terutama untuk kondisi air kotor dengan
nilai kekeruhan < 50 ppm. Disamping itu baud an umumnya akan banyak
berkurang dengan saringan ini. Dalam kondisi air dengan kekeruhan < 50 ppm,
saringan pasir lambat ini akan mengalami penurunan efektifitas setelah umur
pelayanan 1 sampai 3 bulan tergantung pada tingkat kekotorannya. Pada keadan
saringan sudah mengalami pengotoran berat,
filtration head akan menunjukan nilai yang cukup tinggi yaitu ± 65-85% dari
tebal lapisan saringan. Filtration head ini merupakan selisih tinggi tekanan
antara permukaan lapisan hulu dan hilir saringan. Dalam keadaan yang demikian
maka saringan pasir lambat perlu dibilas (backwashing).
Saringan pasir hanya mampu mereduksi warna sekitar 20-25% saja. Dan untuk
warna yang pekat saringan ini menjadi kurang efektif. Saringan ini akan efektif
apabila menghadapi pengotoran yang ditentukan oleh bau ganggang dan akan kurang
mengandung bahan-bahan makanan bagi mikroorgonisme yang menggunakannya.
Disamping itu saringan ini jga kurang efektif
untuk beberapa jenis pengotoran kimiawi tertentu misalnya mangan. Untuk
air limbah yang mengandung deterjen,saringan pasir hanya mampu mereduksi
kekeruhan dan limbah karbol sama sekali tidak tersaring. Adapun umur pelayanan
saringan sangat tergantung pada konsentarsi limbah dan gradasi saringan.
Pembilasan
Filter (Filter Backwashing)
Pembilasan saringan pasir dilakukan
dengan mengalirkan air bersih dengan arah aliran yang belawanan dengan arah
aliran pada saat penyaringan. Selama pelaksanaan pembilasan bahan-bahan yang
tertangkap di dalam media pasir akan terlepas dan akan dikeluarkan bersama-sama
aliran air bilasan. Untuk membantu melepaskan bahan-bahan padat yang tertangkap
di dalam media filter, biasanya sebelum air bilasan di alirkan, maka terlebih
dahulu pasir diaduk dengan menginjeksikan udara yang bertekanan searah dengan
aliran air pada saat pembilasan. Mekanisme backwashing ditunjukan pada gambar
berikut :
How filter operatos
1. Open valve A.
(this allows effluent to flow to filter).
2. Open valve B.
(this allows effluent to flow through filter).
3. During filter
operation all other valves are closed.
How filter backwashed
1. Close valve A.
2. Close valve B
when wate in filter drops down to top of overflow.
3. Open valve C
and D (this allows water from wash water tank to flow up through this filtering
medium,loosening up the sand and washing the accumulated solids from the
surface of the sand out of the filter. Filter backwash water is returned to
head and of treatment plant.
How to filter to waste (if used)
1. Open valve A
and E. all other valves closed. Effluent is sometimes filtered to waste for a
few minutes after filter has been washed to condition the filter before it is
put into sevice.
Figure 22.
definition sketch for operation of downlow, granular-medium. Gravity-flow
filter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar